![]() |
Pixabay/Bishnu Sarangi |
Memanfaatkan daun untuk keperluan membungkus makanan cukup lazim dilakukan. Di Indonesia, daun yang mungkin paling banyak digunakan untuk membungkus makanan adalah daun pisang. Banyak sekali makanan yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya, di antaranya adalah lontong, lemper, kue pisang, dan pepes.
Selain daun pisang, sejumah daun ini juga banyak dimanfaatkan orang untuk keperluan membungkus makanan.
Daun Bambu
![]() |
Pixabay/Vasudevan Kumar |
Bacang, makanan berbahan dasar beras atau ketan dengan isian daging ayam atau sapi, menggunakan daun bambu sebagai pembungkusnya. Bila menggunakan daun bambu segar untuk bacang, maka daun itu harus direbus dulu supaya lentur dan mudah dilipat. Daun bambu juga digunakan dalam pembuatan gula aren sebagai pembungkusnya.
Daun Kelapa
![]() |
Pixabay/Hartono Subagio |
Daun kelapa memiliki bentuk yang panjang dan cukup lentur. Daun kelapa yang digunakan untuk pembungkus disebut dengan janur. Makanya, daun ini sering dijadikan pembungkus ketupat. Janur ini terlebih dahulu dianyam sedemikian rupa dan kemudian beras dimasukkan ke dalamnya. Makanan lain yang dibungkus dengan janur adalah lepet, makanan yang terbuat dari ketan dan dicampur dengan kacang tolo.
Daun Jambu Air
![]() |
Pixabay/Mohamed Nuzrat |
Tape khas ketan khas daerah Kuningan, Jawa Barat biasa menggunakan daun jambu air sebagai pembungkusnya. Warna tape ketannya pun juga cantik berkat pengaruh daun jambu air ini.
Daun Pepaya
![]() |
Pixabay/Hartono Subagio |
Masyarakat di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah mengenal masakan buntil. Ini adalah makanan yang terdiri dari kelapa parut yang dicampur dengan bumbu dan ikan teri. Adonan kelapa parut ini lalu dibungkus dengan daun pepaya. Daun pepaya yang pahit menambah rasa yang unik pada buntil ini.
Daun Talas
![]() |
Pixabay/Dimitris Veksikas |
Masyarakat Magelang menggunakan daun talas untuk membuat buntil. Daun talas yang digunakan adalah daun yang masih muda. Setelah semua isi buntil dibungkus daun talas, maka buntil tersebut akan dimasak sampai matang. Hasilnya, daun talasnya akan menajdi terasa lembut saat disantap.
Daun Jati
![]() |
Pixabay/Bishnu Sarangi |
Daun jati cukup tebal sehingga tidak mudah sobek untuk digunakan membungkus makanan. Makanan yang dibungkus daun jati juga memiliki aroma yang khas dan kehangatannya tetap terjaga.
Tahu nasi jamblang? Ini adalah makanan khas dari Cirebon yang terdiri dari nasi dan beragam lauk. Nasinya sendiri dibungkus dengan daun jati.
Daun Anggur
![]() |
Pixabay/Pixcode |
Negara Yunani memiliki makanan khas bernama dolmades. Dolmades berisi nasi, daging, dan rempah-rempah. Sebagai pembungkusnya, digunakan daun anggur. Daun anggur yang besar dan lebar ini juga mudah dilipat, namun tidak mudah sobek.
Daun Teratai
Lo mai gai adalah salah satu jenis dimsum yang berbahan dasar utama ketan, lap cheong (sosis khas Tionghoa), dan sayuran lain. Makanan ini juga dibungkus dengan daun yaitu daun teratai dan kemudian dikukus sampai matang. Daun teratai juga menambahkan rasa yang khas dan lezat pada makanan ini.
Daun Pandan
![]() |
Pixabay/Bishnu Sarangi |
Daun pandan sering digunakan untuk menambah aroma makanan. Misalnya saja untuk makanan seperti kolak atau nasi gurih. Namun, di Thailand, daun pandan digunakan untuk membuat makanan khas yaitu ayam pandan. Ayam yang sudah diberi bumbu, lalu dibungkus dengan daun pandan, dan kemudian digoreng. Daun pandan membuat daging ayam terasa lembut.
Daun Perilla
![]() |
Pixabay/Ohmorimutsuhiro |
Orang Korea punya kebiasaan menyantap daging dan sayuran yang dibungkus daun perilla. Daun ini memliki aroma yang harum, namun rasanya sedikit pahit.
(Dari Berbagai Sumber)
No comments:
Post a Comment